W4

ANTI HOAKS : SUATU UPAYA BELA NEGARA

Oleh : Mikail Abdul Muqqadim

Kita bersyukur, saat ini Indonesia sudah merdeka. Kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari peran dan perjuangan para pahlawan Indonesia yang telah rela berkorban demi membela tegaknya negara Indonesia tercinta. Sebagai rakyat Indonesia sudah sepatutnya kita mencontoh sikap dan perjuangan para pahlawan, salah satunya adalah sikap bela negara.  Bela negara memiliki makna yang sangat luas di dalam kehidupan kita, mulai dari ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bela negara tidak hanya dilakukan oleh pahlawan di zaman dahulu melawan penjajah, atau militer dengan kekuatan senjatanya, tetapi bela negara juga harus dilakukan oleh setiap warga negara sesuai dengan  kemampuannya masing-masing. Seorang siswa sebagai generasi penerus bangsa memiliki kewajiban  membela dan mempertahankan keutuhan NKRI.  Tentu saja, tugas kita dalam membela negara disesuaikan dengan status kita sebagai pelajar, yaitu belajar dengan tekun, menuntut ilmu sebanyak-banyaknya agar dengan ilmu yang kita miliki tersebut bisa ikut berperan dalam memajukan bangsa dan negara. Ilmu menjadi sesuatu yang penting dalam upaya membela negara. Mengingat perkembangan zaman saat ini, ancaman bagi bangsa dan negara tidak hanya  berupa serangan militer. Banyak hal lain yang harus diwaspadai karena dapat menghancurkan keutuhan bangsa dan negara. Mengoyak persatuan dan kesatuan negeri kita tercinta.

Saat  ini,  salah satu hal yang mengancam negara adalah HOAKS atau berita palsu atau fakta yang direkayasa  untuk tujuan tertentu. Kemajuan teknologi saat ini tentunya memudahkan semua orang mengakses, menyebarkan dan bahkan membuat informasi yang belum jelas kebenarannya. Menurut Mahardhika (2020), Penyebaran hoaks ini bagaikan snowball yang efeknya semakin lama semakin besar dan bisa berpotensi menyebabkan perpecahan apalagi isu yang diangkat bersangkutan dengan suku, agama dan ras antar golongan (SARA).

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (KOMINFO) mengungkapkan bahwa pada tahun 2017 sudah ada sekitar 800.000 ribu web yang terindikasi menyebarkan hoaks. Sepanjang tahun 2021 kominfo telah memutus akses terhadap 565.449 konten yang melanggar peraturan.

Maraknya penyebaran hoaks ini semakin terasa pada saat pemilu presiden tahun 2019 yang lalu. Para pendukung dua kandidat presiden yang bertarung saling melempar berita provokatif di media sosial. Karena berita-berita yang belum jelas kebenarannya itu, suhu politik kian memanas. Isu SARA tidak bisa dihindari, akibatnya persatuan dan kesatuan bangsa semakin terancam.  Selain itu, berita hoaks banyak beredar pada saat penyebaran wabah virus Covid-19. Diantaranya ada hoaks yang menyebutkan bahwa virus ini hanyalah konspirasi belaka, akibatnya tidak sedikit rakyat Indonesia yang percaya bahwa virus Covid-19  hanyalah konspirasi sehingga mereka menyepelekan penyebaran virus berbahaya tersebut. Sudah diduga, sesuatu yang dikhawatirkan pun terjadi, banyak korban berjatuhan, terpapar virus Covid-19, jumlah korban mungkin akan bisa ditekan seandainya semua rakyat waspada, tidak menyepelekan penyebaran virus ini.

Pada tahun 2019, Henri Subiakto  sebagai Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menyebut bahwa hoaks bahkan sudah menjadi bagian dari politik dan tidak dapat dipisahkan lagi. Lebih lanjut dikatakan bahwa kecenderungan ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga terjadi di berbagai negara. Tujuannya relatif sama yaitu menggunakan hoaks untuk memprovokasi masyarakat.

Dari paparan di atas bisa dilihat bahwa hoaks ini memang dapat membawa efek buruk yang besar apalagi jika sampai menyebar luas. Oleh karena itu sudah seharusnya kita mengantisipasi untuk tidak langsung percaya dan menyebarkan suatu berita, perlu adanya pengecekan ulang(verifikasi) atas kebenaran atau ketidakbenaran berita tersebut.

Berikut beberapa tips untuk mengantisipasi hoaks, diantaranya sebagai berikut:

  1. Jangan langsung share. Sebaiknya kita harus memfilter terlebih dahulu berita yang kita terima, apakah merupakan berita asli atau hanya berita palsu sebelum kita share. Gerakan ini populer disebut dengan “Saring sebelum Sharing”.
  2. Waspada terhadap judul. Berita hoaks biasanya menggunakan judul yang menjatuhkan satu pihak, oleh karenanya jika menemukan berita dengan judul yang “menjatuhkan”, kita harus mengecek kembali kebenarannya.
  3. Cek keaslian bukti atau foto. Di zaman sekarang ini bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain seperti foto atau video. Biasanya pembuat hoaks juga memasukan foto hasil edit tersebut atau video dengan suara yang diubah-ubah untuk membuat percaya si pembaca. Cara untuk mengecek keaslian foto bisa dengan menggunakan fitur google lens yang sudah ada di aplikasi google. Caranya dengan memasukan foto ketika sudah memasuki google lens dan setelahnya melakukan penelusuran image, hasilnya akan menampilkan gambar serupa yang ada di internet sehingga bisa dibandingkan.
  4. Periksa kebenaran atau fakta. Jika mendapatkan suatu berita sebaiknya kita mengecek kembali kebenarannya, karena berita yang benar biasanya tidak hanya disebarkan oleh 1 media saja.

Setelah membaca uraian  di atas, seyogiyanya kita sudah bisa memahami apa itu hoaks dan apa pula bahaya yang ditimbulkan oleh hoaks. Oleh sebab itu, sudah selayaknya kita bisa ikut serta dalam kampanye anti hoaks dengan melaksanakan tips yang sudah diuraikan di atas.  Dengan mewaspadai berita palsu atau hoaks, sesungguhnya kita sudah berperan dalam menjaga keutuhan, persatuan, dan kesatuan bangsa. Inilah yang disebut bela negara di era digital dengan mengkampanyekan anti hoaks.

Sumber Bacaan

Mahardhika, Gita Rama, 2020, _Cara Cerdas Bela Negara di Era Digital,_ ITS Online, https://www.its.ac.id/news/2020/12/20/cara-cerdas-bela-negara-di-era-digital/

Kominfo, 2019, _Hoaks Makin Merajalela Jelang Pemilu,_    https://www.kominfo.go.id/content/detail/17270/hoaks-makin-merajalela-jelang-pemilu/0/sorotan_media

{{ reviewsTotal }}{{ options.labels.singularReviewCountLabel }}
{{ reviewsTotal }}{{ options.labels.pluralReviewCountLabel }}
{{ options.labels.newReviewButton }}
{{ userData.canReview.message }}

Bagikan :

Artikel dan Berita Madrasah

Menanam Toga dan Membuat Jamu Pa...
Peserta didik kelas 7 MTsN 1 Kota Tangerang Selatan mendisplay...
Kepala MTsN 1 Kota Tangerang Sel...
International Youth Robot Association (IYRA) Indonesia bekerja...
Bergiat Literasi dengan Kalimah ...
Kegiatan literasi di MTsN 1 makin menggeliat. Bulan Oktober ya...
Gita Cantika MTsN 1 Kota Tangsel...
Jember, (24/9/2023), Setelah berakhirnya pandemi Covid-19, Kej...
Launching HP Transformasi Pembel...
Kamis, 24 Agustus 2023 MTsN 1 Kota Tangerang Selatan mengadaka...
Pembukaan MATSAMA di MTsN 1 Kota...
Pamulang, Kegiatan MATSAMA (Masa Ta'aruf Siswa Madrasah) tahun...

Agenda Madrasah

Rabu, 11 Oktober 2023
HOMESTAY CIANJUR
00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik
Kamis, 12 Oktober 2023
FIELDTRIP BANDUNG
00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik
Selasa, 10 Oktober 2023
SOL YOGYAKARTA
00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik

Pengumuman Madrasah

SK PENETAPAN LULUS CADAN...
SK PENETAPAN KELULUSAN P...
INFORMASI PPDB TAHUN PEL...

Hubungi kami di : 021-7415023

Kirim email ke kamimtsn1kotatangerangselatan@gmail.com

Jl. Pajajaran No 31. Pamulang Barat, Kec. Pamulang Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten Telp. (021) 741 5023